While a business plan has its purposes (bank financing among them), a concise action-oriented plan will serve most business owner’s needs. It’s for your use – your road map to success. Don’t strive for perfection. Lay out your goals and strategies (actions) along with time-frames for completion. Don’t forget to incorporate ownership for critical tasks and measurements to evaluate success. When it comes to planning, consider the words of General George Patton, ‘A weak plan that is executed will deliver better results than a great plan never executed.’ Sometimes simple is sophisticated.
Look Back Before You Plan Ahead. Know where you are today before you start planning where you want to go. Look at your financials and key performance indicators. How do they compare against your last year goals and your industry? Then take a few minutes to write down your accomplishments (big and small) for the previous twelve months or last quarter. It’s important that you recognize the things you did well. Finally, make a short list of the things you didn’t accomplish and ask yourself what held you back and what lessons did you learn. Don’t dwell on these, but apply lessons learned as you move forward.
Chunk, Chunk, Chunk. Big goals are nothing more than a series of much smaller ones. If a goal you want appears too big to conquer or takes a long time to accomplish, chunk it up into smaller ones over shorter time periods. For example, a business sets a goal to reduce employee turnover by a certain percentage within twelve months. To accomplish this, they may have 5-10 goals and strategies they will employ, including communicating business goals, implementing monthly team meetings, creating effective job descriptions, developing team incentive or performance bonus program, creating a strong recruiting and hiring process, etc. These smaller goals and strategies are much easier to handle and together will move them to the bigger goal.
Think Big. It pays to think big when setting goals. The old saying ‘shoot for the stars and if you fall short you will hit the moon’ explains why. Often we set ‘safe’ goals because we fear failure or simply can’t figure out how we can get there. Sure it’s safe to set a 5% growth or improvement goal -- but what if you chose instead a 30% improvement and asked for advice on how. Employees, alliances, suppliers, other business owners and yes a business coach are all great sources for new ideas, but you need to ask. What if you fall a little short and only grow 20%? You are still better off than you would have been with a 5% improvement! So think big and believe you can.
Measure, Measure, Measure. Would you ever play a round of golf and not keep score? Not likely, because you want to know if you improved or beat your previous best. The same is true in business. If we don’t link measurements to our goals, we have no way to evaluate how we are doing. What we measure, we can improve. So what types of things should you measure and track? Revenue, gross profit margins, fixed expenses and net profit are obvious and most owners track these. Most businesses have other factors that drive their success. Depending on your goals, industry and type of business, these will vary. Here are a few examples of some common Key Performance Indicators: # of leads, sales conversion rate, average $ sale, A/R days, return on assets, on-time delivery, quality %, customer and employee satisfaction ratings and labor as a % of sales.
--- versi bahasa indonesianya--------
Disaat sebuah rencana bisnis memiliki sasaran sendiri (antara lain pembiayaan bank), rencana beroritentasi tindakan singkat lebih memenuhi kebutuhan pemilik bisnis.
Untuk digunakan sendiri – denah jalan menuju sukses. Jangan berusaha untuk mendapat kesempurnaan. Rencanakan sasaran anda dan strategi (tindakan) bersamaan dengan rencana waktu untuk penyelesaian. Jangan lupa untuk memasukkan kepemilikan sebagai tugas-tugas penting dan ukuran-ukuran untuk evaluasi kesuksesan. Pada saat memulai suatu perencanaan, pertimbangkan kata-kata George Patton berikut: “Sebuah rencana kecil yang diimplementasikan akan mengantar hasil-hasil yang lebih baik daripada sebuah rencana besar yang tidak pernah diimplementasikan”. Kadang-kadang kesederhanaan cukup sulit.
Lihat ke belakang sebelum Anda menentukan rencana
Ketahuilah dimana Anda hari ini sebelum memulai rencana kemana Anda ingin pergi.
Lihat keuangan Anda dan indikator kinerja kunci. Bagaimana mereka membandingkan antara sasaran-sasaran Anda tahun lalu dengan sasaran industri Anda? Maka, sisihkan beberapa menit untuk menulis pencapaian-pencapaian Anda (baik yang besar maupun kecil) untuk 12 bulan terakhir atau kwartal terakhir. Hal ini penting untuk mengetahui hal-hal apa yang telah Anda lakukan dengan baik. Akhirnya, buatlah daftar ringkas hal-hal apa yang tidak tercapai dan tanyakan pada diri Anda sendiri apa yang menghalangi dan pelajaran-pelajaran apa yang Anda dapat. Jangan terpaku hal ini, tapi realisasikan pelajaran tersebut saat Anda melangkah ke depan.
Pangkas, pangkas, pangkas.
Sasaran-sasaran besar tidak lebih berarti dibandingkan sebuah kumpulan sasaran-sasaran yang lebih kecil. Jika sebuah sasaran kelihatan terlalu besar untuk menaklukkan atau butuh waktu yang lama untuk mencapainya, pangkas sasaran tersebut menjadi sasaran yang lebih kecil untuk periode waktu yang lebih singkat. Contohnya, sebuah bisnis menetapkan sebuah sasaran untuk mengurangi turnover karyawan dengan prosentase tertentu dalam 12 bulan. Untuk mencapainya, sekitar 5 – 10 sasaran dan strategi yang akan mereka pekerjakan, termasuk komunikasi sasaran bisnis, implementasi pertemuan-pertemuan tim bulanan, membuat deskripsi, membangun tim insentif atau program bonus berdasarkan kinerja, menciptakan rekruitmen yang kuat, dan proses kontrak, dll. Sasaran-sasaran kecil dan strategi-strategi ini lebih mudah dilakukan dan bersama-sama memindahkannya menjadi sasaran yang lebih besar.
Berpikir secara luas. Dibutuhkan pemikiran yang luas ketika membuat suatu target. Mengapa ada pepatah ‘ bidiklah bintang² & ketika bidikan lebih rendah, Anda akan membidik bulan’. Kita sering membuat target yang ’aman’ karena kita takut gagal atau tidak tahu bagaimana mencapainya. Tentu lebih aman ketika mentargetkan 5% pertumbuhan atau kemajuan dari suatu target – tapi bagaimana jika anda memilih kemajuan 30% dan mintalah saran. Karyawan, rekan, supplier, pengusaha dan pengajar bisnis adalah sumber yang sangat sempurna untuk sebuah ide baru, tapi Anda harus bertanya. Bagaimana jika Anda sedikit terjatuh & hanya mencapai pertumbuhan 20%? Anda sudah termasuk baik dibanding kemajuan 5%. Maka berpikirlah secara luas & percayalah bahwa Anda bisa.
Ukur, Ukur, Ukur. Pernahkah Anda bermain 1 putaran golf dan tidak menghasilkan skor? Sepertinya tidak, karena Anda ingin tahu apakah ada kemajuan atau mengalahkan skor terbaik sebelumnya. Hal ini juga berlaku dalam dunia bisnis. Jika kita tidak mengukur target, kita tidak dapat mengevalusi apa yang sudah dilakukan. Apa yang sudah kita ukur dapat ditingkatkan. Hal apa yang harus Anda ukur & telusuri? Pendapatan, tingkat laba kotor, pengeluaran tetap & laba bersih adalah hal yang pasti ditelusuri oleh pengusaha. Beberapa bisnis memiliki faktor² yang mengarahkan kesuksesannya. Tergantung pada target Anda, industri & tipe bisnis, hal ini beragam. Berikut adalah beberapa contoh dari Kunci Indikasi Kinerja : jumlah pemimpin, konversi harga penjualan, penjualan rata², hari A/R, kembalinya aset, tepat waktu sesuai jadwal, persentase kualitas, pelanggan & peringkat kepuasan pekerja & kerja keras sebagai persentase dari sales.
mybos idea