Bau Rambut EnakDI sebuah kantor, ada seorang laki-laki yang setiap hari berusaha mendekati Tia. Ia berdiri di dekat Tia sebentar, dan mengatakan bahwa bau rambut Tia enak.
Kejadian seperti ini berulang setiap hari.
Setelah berlangsung seminggu. Tia merasa tak tahan lagi. Dia pergi menemui atasannya dan mengadukan kelakuan laki-laki yang juga teman sekerjanya itu sebagai pelecehan seksual.
"Cuma mengatakan bau rambutmu enak kok dibilang pelecehan seksual. Apa salahnya?" sang atasan kebingungan.
Sambil menahan malu, Tia berkata, "Soalnya dia kan cebol".
Bertengkarlah dengan istrimu.NASRUDDIN bertengkar dengan istrinya suatu malam. Rupanya, dalam perang mulut itu, dia kalah dan diusir oleh sang istri. Terpaksalah dia tidur di atap loteng rumahnya.
Ketika bangun, esoknya, dia masih menyangka tidur di kamarnya, dia berjalan dan....gedebuk! Nasruddin jatuh dan menimpa seorang tetangganya yang kebetulan lewat di bawahnya.Tetangga itu terkejut.
"Hai Nasruddin! Apa-apaan kau ini?" dia tampak marah.
"Kalau mau tahu jawabannya, bertengkarlah dengan istrimu!" jawab Nasruddin kalem sambil ngeloyor.
Buku IstimewaENTAH mengapa anak Nasruddin yang masih balita rewel sekali malam itu. Dia terus-terusan menangis. Istrinya yang sudah capek jadi kesal. Dia minta Nasruddin gantian menggendong dan membaca doa agar anaknya segera tidur.
Nasruddin dengan enteng menjawab sambil menyerahkan sebuah buku tebal. "Nih, bacakan buku ini. Kujamin anak kita akan tidur pulas."
"Kamu ini apa-apaan seh?! Masak anak nggak mau tidur disuruh baca buku?" omel istrinya.
Nasruddin menanggapinya dengan tenang, "Istriku, ini bukan sembarang buku. Setiap kali aku bacakan di depan murid-muridku, mereka semua tertidur. Para orang tua pun kalau membaca buku ini tak akan sanggup menahan kantuk, apalagi anak kecil."
Baju CurianALKISAH; ada seorang pencuri yang berhasil mencuri baju. Maka ia menyuruh anaknya menjual baju curian tersebut. Si anak pun membungkus baju dan pergi ke pasar memenuhi perintah ayahnya.
Malang tak bisa ditolak; di pasar; sebelum si anak itu sempat menjual baju, seorang copet telah menjambretnya. Maka pulanglah si anak dengan tangan kosong.
Sampai rumah, si ayah bertanya,
"Sudah kau jual bajunya?"
"Sudah," jawab si anak.
"Berapa kau jual?"
"Seharga modalnya" jawab si anak kalem.