akhir pekan ini saya ditugaskan dari kantor saya carsurin batam untuk membantu rekan surveyor dari carsurin jakarta petrochem departement untuk survey pembongkaran gasoline atau yg sering kita sebut bensin di pertamina tg uban
Kapal kirana pratama yg membawa muatan bensin atau premium atau yg di surat muat BL disebut gasoline 88 RON unleaded dimuat dipelabuhan oil taking singapore sebanyak 33,831,053 liter
Seharusnya dan seperti biasanya kapal sandar akan langsung dilayani petugas karantina untuk memeriksa kesehatan crew kapal sebagai antisipasi penularan penyakit menular antar negara, sebelum bendera kuning diturunkan dari kapal kita tidak boleh naik ke kapal
Selain petugas karantina, ada lagi petugas dari imigrasi dan bea cukai, petugas imigrasi memeriksa kelengkapan dokumen dari para pelaut lintas negara seperti passport dan buku pelaut, sedangkan petugas bea cukai memeriksa barang barang diatas kapal yg berpotensi membayar pajak
Kapal kirana pratama ini sudah sandar dari jam 1442 wib hari ini 20.11.2011 tapi karena bertepatan hari minggu gak ada petugas jadi kapal saya harus menunggu besok senin untuk mengurus izin bongkarnya dari instansi bea cukai tanjung pinang
Betapa ruginya pertamina harus membayar biaya demurrage atas keterlambatan proses bongkar muat ini
indonesia belum merdeka, akhirnya uang rakyat juga yg seharusnya untuk kemakmuran kita, karena tidak ada sinkronisasi yg baik antar pejabat instansi pemerintah harus dikeluarkan membayar denda demurrage ke pemilik kapal berbendera singapore ini
Kasihan rakyat indonesia ....