Setelah pulang dari tanjung uban mengerjakan kapal mt asian lion yang bongkar premium, ada email masuk dari milist BBC katanya ada lomba blog tentang batam, kira-kira tulisanku ini bisa ikutan gak ya,

percaya gak, namaku paling populer dibatam ini, siapa sih yang gak kenal dengan sebutan nama yang satu ini, walaupun bagi saya pribadi ini berkonotasi negative dan tidak ada hubungan apapun sama sekalinya dengan saya secara pribadi maupun golongan
ruli, anda sudah menebak dengan benar.......
jika anda pertama kali kebatam jangan kaget bila melihat dan meyaksikan pemukiman liar dibalik kemajuan pesat kota batam ini, rumah-rumah liar ini mereka sebut dengan ruli
dulu waktu pertama kali menginjakan kaki dipulau berbentuk kalajengking ini, saya kaget ketika diajak menginap dirumah saudara sepupu sang mentor pembawa saya hijrah ke pulau batam ini untuk menginap dirumahnya, sebuah rumah dilereng bukit didaerah seraya (sekarang sudah menjadi kawasan industri citra buana ) dan lebih kagetnya lagi ketika denger-denger bisik-bisik tetangga mengucapkan kata-kata ruli..ruli..ruli, saya pikir merekea mengenal saya eh... gak taunya rupanya mereka sedang membicarakan nasip rumah mereka yang akan digusur waktu
itu...
tipikal rumah liar dibatam ini biasanya memang dibangun didaerah lereng bukit, lembah atapun dipinggir jalan utama, kalo dari segi bangunan menutur saya yang ekstrem itu hampir semua rumahnya menggunakan atap getah sebagai pelindung dari panas dan hujan, akses akan air minum dan bersih sangat terbatas karena menharapkan penjualan air dari lori-lori tanki air yang menyedot dari kawasan hutan lindug sei ladi dan sekitarnya kalopun ada sumur bersama alamak bisa antri berjam-jam untuk urusan mandi saja
tapi jangan heran lho, sudah banyak orang yang kaya dan berhasil ataupun sukses sekarang ini dulunya berasal dari ruli-ruli ini, lihat rumah kavling lama sagulung dan bengkong, sudah banyak rumah tergolong mewah dibangun disana, blon lagi mereka yang memang berbisnis ruli, bukan rahasia lagi kalo dulu setiap penggusuran ruli itu banyak uangnya yang beredar baik untuk sagu hati, penggantian kavling, uang keamanan dan lain-lainnya, tapi itu cerita dulu sewaktu otorita masih sangat berjaya dan batam masih hutan belantara, sekarang tidak ada lagi penggantian kavpling siap bangun karena keterbatasan lahan.
dan yang saya heran sudah belasan tahun berlalu fenomena ruli ini tak tertuntaskan, lihat berita batam pos hari ini yang memberitakan akan adanya penggusuran besar-besaran setelah pemilu 9 april 2009 ini