Baru kemaren saya balek dari Tanjung Balai Karimun, tepatnya dari Lokasi pertambangan milik PT. Tambang Timah Tbk unit Kundur yang berlokasi di Prayun, satu daerah di pulau Tanjung Batu masih di Provinsi Kepulauan Riau.
Tanggal 28 Agustus 2008 lalu, datang order ke kantor dari perusahaan pelayaran Pt. Cahaya Perdana Transalam, yang meminta jasa surveyor untuk pemuatan dan pembongkaran bahan bakar minyak jenis solar (hsd).
Kantor menugaskan saya untuk pekerjaan ini, begitu menerima order dari boss, saya langsung mempersiapkan peralatan tempur surveyor dan langsung berangkat ke lokasi survey.
Untuk pemuatan dilaksanakan di Pertamina Pulau Sambu, ketika saya sampai di Instalasi ini kapal belum bersandar di jetty 4, seperti yang direncanakan oleh agen pelayaran, mas iwan.
Setelah selesai mengurus segala perizinan untuk masuk ke lokasi pelabuhan dan instalasi pertamina, kapal tongkang cahaya alam v pun sudah bersandar di dermaga.
Begitu kapal sudah merapat, langsung dilakukan pemeriksaan nominee tanki penerima cargo dari pertamina, jika memang bagus langsung kita keluarkan dry certificate.
Untuk kegiatan di darat kita bisa buatkan Shore Tank Report kalo pemuatan ini menggunakan dipping dan Flowmeter reading report untuk pemuatan yang mengggunakan Flowmeter sebagai acuan angka B/L, kebetulan kapal saya ini menggunakan flowmeter, jadi gak usah repot-repot untuk naik tangki timbun pertamina yang bisa setinggi 10 meteran, lumayan kembang-kempislah apalagi sekarang lagi bulan puasa ya.
Sedikit berbagi ilmu, untuk perhitungan petroleum yang standart table astm D-54 yang biasa di pake di pertamina pulau sambu, perhitungan dimulai dari angka hasil sounding yang dikorelasikan dengan table tanki darat pertamina didapatlah volume observed atau TOV.
Angka TOV masih harus dikoreksi dengan perubahan suhu tanki selain pada suhu table volume tanki ini di buat dengan rumus ;
( 1 + 0.0000348 (T-31)) jika misalnya table tanki ini dibuat untuk suhu 31 derajat celcius.
Hasil volume tersebut, selanjutnya kita kalikan dengan table 54 untuk mendapatkan Volume standart dalam Kiloliter @15 derajat celcius.
Belakangan ini volume dalam
K/L@15 ini yang banyak dipergunakan pertamina dalam perdagangan dan pemasaran minyak, jika volume ini sudah didapat kita tinggal kalikan dengan table 52 untuk mendapatkan volume dalam Barrels, dan dikalikan dengan table 56 untuk mendapatkan jumlah muatan dalam Metric Tons, dan MT jika dikalikan dengan table 1 yang 0.98421 maka kita sudah bisa mendapatkan angka muatan dalam Long Tons.
Begitu juga diatas kapal, perhitungan bisa dengan menggunakan cara-cara tersebut diatas.
Begitu sampai di PT. Tambang Timah Tbk, biasanya minyak langsung di bongkar di tanki penimbunan yang ada di darat, kalo tidak, terkadang kita bawa langsung di ecer ke masing-masing kapal keruk yang mereka operasikan.
Pertambangan timah disini dengan cara mengeruk pasir yang mengandung unsur timah dari dasar lautan dengan menggunakan kapal keruk yang sudah cukup berumur, jangan-jangan emang sisa peninggalan jaman belanda dulu ya!, malah beberapa bulan yang lalu salah satu kapal keruk disini, KK Dendang tenggelam dihantam angin badai.
emang sih masih ada kapal keruk yang lain yang selamat, ada KK Riau, kapal keruk Bangka I, KK Bangka II dan KK Belitung.